Pemilik hotel di Padang diminta MUI untuk tidak menyediakan fasilitas untuk berbuat maksiat di malam tahun baru

ONDEH PADANG – Pemilik hotel di Padang diminta MUI untuk tidak menyediakan fasilitas untuk berbuat maksiat di malam tahun baru. MUI Padang bahkan berencana melayangkan surat himbauan pada pemilik hotel.
Menurut Ketua MUI Padang, Prof. Dr. H. Duski Samad, pihaknya memang belum terpikir untuk berembuk dengan pemilik hotel. Ia berharap tahun depan, MUI Padang lebih agresif lagi, untuk menyikapi tahun baru dengan merangkul pemilik hotel.

“Kami bersyukur karena pemilik hotel di Padang rata-rata beragama Islam. Semoga mereka nantinya mentaati imbauan kami, sehingga penghasilan yang didapat di malam tahun baru halal adanya,” katanya kepada para wartawan, dalam jumpa pers yang digelar di Masjid Nurul Imam Padang, Jumat (28/12).
Ia mengatakan, selain pemilik hotel, orang tua, tokoh masyarakat, ninik mamak, ibu kos, tokoh pemuda, dan lainnya untuk ikut mendukung penyambutan tahun baru dengan bersih tanpa maksiat. Jika semua memainkan perannya, maka peluang bermaksiat menjadi lebih rendah.
“Semoga saja tokoh pemuda tidak pula menggelar acara orgen tunggal sampai pagi, sehingga membuka peluang terjadinya maksiat,” kata Al Amin, Kabag Kesra Kota Padang.
Duski Samad yang juga didampingi pengurus MUI Padang lainnya menambahkan, hasil pengamatan MUI pada peringatan tahun baru 2012, ada kecenderungan lepas kendali. Kegiatan yang dilakukan jauh dari nilai-nilai agama, adat, dan kepatutan sosial.
“Anak-anak muda kebut-kebutan di jalan, pesta minuman keras, musik erotik, dan tindakan negatif lainnya. Semua berpotensi menimbulkan kriminalitas serta pelanggaran hukum dan ketertiban sosial,” tambahnya.
Jadi dalam rangka menegakan amal makruf nahi mungkar, MUI Padang mengimbau masyarakat untuk memperingati tahun baru sewajarnya saja. Mereka harus menjauhkan diri dari perilaku dan perbuatan maksiat, serta tindakan negatif lainnnya.
Dukungan tokoh masyarakat, tokoh adat, pengurus masjid/musalla, pemilik hotel, dan lainnya, sangat dibutuhkan untuk menyatukan langkah bersama.
Sementara pada aparat Pemko Padang dan aparat keamanan, diminta pro aktif dalam menegakkan aturan ketertiban dan melakukan pengawalan serta pengayoman. Semua agar tegaknya nilai-nilai agama, adat, moral, dan keputusan sosial.