Gas elpiji hingga kini masih langka di Kota Padang

ONDEH PADANG — Gas elpiji hingga kini masih langka di Kota Padang. Kondisi ini membuat masyarakat sulit mendapatkan bahan bakar tersebut.

Doni, 28, warga Jati kemarin bingung mencari penjual gas elpiji untuk keperluan istrinya yang hendak memasak. “Sudah 10 pengecer yang saya datangi, tidak satu pun yang menjual gas. Mereka bilang gas langka sejak rencana kenaikan BBM beberapa waktu lalu,” katanya kepada Singgalang, Kamis (5/7).

Menurut pengecer, kata Doni, untuk mendapatkan gas, pembeli harus inden untuk beberapa lama. Kemarin setelah lelah berkeliling mencari gas ke sejumlah tempat seperti Alai, Jati, Simpang Haru dan lainnya, dia baru bisa bernafas lega, karena gas yang ia cari didapat di sebuah toserba di kawasan Kalawi.

“Saya beli gas 12 Kg Rp88 ribu, naik atau tidak saya tak tahu. Karena biasanya istri saya yang beli,” ujar Doni.

Keluhan lainnya disampaikan Reni, seorang warga Tabing. Ia mengaku membeli gas seharga Rp100 ribu untuk gas dengan berat 12 Kg.

Selain harga tinggi, warga Tabing ini juga mengeluhkan kesulitan mendapatkan gas tersebut. “Rabu lalu saya beli gas Rp100 ribu, sudahlah harga mahal mendapatkannya juga susah,” gerutu Reni.

Sementara, salah seorang pengecer gas elpiji di Jati, yang enggan disebutkan namanya mengatakan, gas ditempatnya habis sejak seminggu yang lalu. Selama itu pula warga mendatangi kedainya, mereka kecewa setiap kali datang ke kedainya itu tidak mendapatkan gas.

“Banyak warga yang kece wa kalau sudah datang ke sini. Saya tidak bisa berbuat apa-apa, selain minta maaf, karena gas itu benar yang langka,” terang pengecer itu.

Doni dan Reni berharap kelangkaan gas elpiji bisa teratasi dengan cepat, apalagi mendekati bulan Ramadhan yang tinggal 15 hari lagi. Selain itu, mereka juga berharap harga gas bisa kembali normal, sehinga tidak menambah beban masyarakat dalam memenuhi kebutuhan selama Ramadhan.